Tante Pamer Toge

Cerita dewasa | foto bugil | toket STW | memek ABG

Tante Tetanggaku Yang Montok

Cerita Dewasa – Tante Tetanggaku yang Montok – Cerita Dewasa – Tante Tetanggaku yang Montok – Tinggi saya 180 cm, ngak begitu tinggi dibandingkan dengan Papa yang 185 cm. Saya lahir di Canada, tapi sewaktu umur 10 tahun, Papa ditugaskan ke Medan, Indonesia. Jadi aku juga ikut, dan bersekolah disana. Mula-mula terasa asing juga kota ini bagiku. Tapi lama kelamaan aku juga dapat terbiasa. Terus terang, pemikiranku lebih condong kepada pemikiran-pemikiran Timur, mungkin karena didikan Mama yang keras. Biarpun di negara2 Barat sudah biasa terjadi hubungan seks remaja, namun aku belum pernah melakukannya dengan pacarku… well… at least pada saat itu.

terapist spa bugil
Hari ini dimulai liburan Natal. Papa tidak pulang ke Canada seperti biasanya,katanya ada banyak pekerjaan. Mama bilang kalau aku merasa bosan disinisebaiknya aku pergi ke Jakarta, sekalian menjenguk kakek. Katanya aku juga bisamencari tante Anne kalau ada waktu. Tante Anne ini teman baiknya Mama. Samaseperti Mama, dia juga dulu sekolah di Canada, dan pernah tinggal lama disana.Saya sudah lama tidak pernah bertemu dengan tante Anne, tapi seingatku orangnyacantik sekali. Usianya sekarang mungkin sekitar 30 tahun, dia lebih muda darimama. Sewaktu di Canada dia sering menginap di rumah kami, dan bermain-maindengan aku. Akhirnya aku iyakan tawaran mama untuk pergi ke Jakarta.Hari kedua di Jakarta, aku minta diantar oleh supir ke rumahnya tante Anne.Rumahnya terletak di salah satu kompleks perumahan di Jakarta Selatan.Sebelumnya mama sudah menelepon dan memberitahukan kepadanya bahwa aku akandatang pada hari itu.
“Hi… wahh udah besar sekali kamu sekarang yah Chris… udah ngak tanda lagiTante sama kamu sekarang… hahaha”, seingatku kira-kira begitulah katanyasewaktu pertama kali melihat aku setelah sekian tahun ngak jumpa. Wajahnya masihsaja sama seperti yang dulu, seakan dia tidak bertambah tua sedikitpun. “Ohyah… tuh supirnya disuruh pulang aja Chris… ntar kamu bawa aja mobil Tantekalo mau pulang…”, aku pun mengiyakan, dan menyuruh pulang supirnya.”Wah… besar sekali rumahnya yah Tante…”, kataku sewaktu kami memasuki ruangtamu. Aku dengar dari mama sih, katanya suaminya tante Anne ini anak salahseorang konglomerat Jakarta, jadi ngak heran kalau rumahnya semewah ini. Setelahitu kami ngobrol-ngobrol, dia menanyakan keadaan mama, papa dan kakek. TanteAnne juga sudah lama tidak betemu dengan Mama. Lumayan lama kami ngobrol,setelah itu dia mengajak aku untuk makan malam.
“Makan dulu yuk Chris… tuh udah disiapin makanannya sama si Ning”, katanyamenunjuk ke pembantunya yang sedang menghidangkan makanan di meja makan.”Kita ngak nunggu Om Joe??”, aku menanyakan suaminya.”Oh… ngak usah… Om mu ngak pulang malam ini katanya””Oh… ok deh”, kataku sambil beranjak ke ruang makan. Rumah sebesar ini cumandihuni sendirian dengan pembantunya. Berani juga tanteku ini.”Kamu berani pulang ntar Chris?? Udah malem loh ini…”, katanya sambil ngelirikke jam dinding yang udah nunjukin jam 7 lewat 30 menit.”Ah berani kok Tante…””Hmmm… mending kamu tidur disini aja deh malem ini… tuh ada kamar kosong diatas””Umm… iyah deh… ntar aku telepon ke Kakek kalo gitu…”, dalam hati akumengira bahwa tanteku ini menyuruhku menginap karena dia takut sendirian dirumah, sama sekali tidak ada pikiran negatif dalam otakku sewaktu aku mengiyakantawarannya. Sehabis makan aku pun menelepon ke rumah kakek, dan memberitahubahwa hari ini aku menginap di rumahnya tante Anne.”Oh iyah… kalau kamu mau mandi air panas, pake aja kamar mandi Tante. Ntarkamu pake aja bajunya Om Joe. Yuk sini!!””He-eh”, aku mengangguk sambil mengikutinya. Kamar mandi yang dimaksud terletakdi dalam kamarnya. Kamarnya benar-benar mewah dan besar. Dengan tempat tidurukuran double di tengah-tengah ruangan, mini theatre set, dan sebuah kamar mandidi sudut ruangan.”Nih… coba… bisa pake ngak kamu??”, dia memberikan t-shirt dan celana pendekkepada aku.”Bisa kayaknya…”, aku pun mengambil pakaian itu dan membawanya ke kamar mandi.Sehabis dari kamar mandi, aku sempat sedikit kaget melihat tante Anne. Diamengenakan baju tidur tipis, tidur tengkurap di atas tempat tidur. Kelihatandengan jelas celana dalamnya, tapi aku tidak melihat tali BH di punggungnya.Terangsang juga aku melihat pemandangan seperti itu. Kelihatannya ia tertidursaat menonton TV. TV nya masih menyala. Aku berjalan ke arah TV, bermaksudmematikannya. Melihat adegan panas yang sedang berlangsung di TV, mendadak akuterdiam pas di depan TV. Kulihat kebelakang, tante Anne masih tidur. Aku berdirimenonton dulu, sekedar iseng. 5 menit lagi ah baru kumatikan, begitu pikirankusaat itu.”Hey…”, saat aku sedang asyik menonton, tiba-tiba terdengar teguran halustante Anne, diikuti oleh tawa tertahannya. Aku benar-benar malu sekali waktuitu. Aku berbalik ke belakang sambil tersenyum malu-malu. Waktu aku berbalik,kulihat tante Anne sudah duduk tegak di atas tempat tidur. Samar-samar terlihatputing susunya dari balik baju tidurnya yang tipis.”Kirain Tante udah tidur…hehe”, kataku asal-asalan sambil berjalan hendakkeluar dari kamar.”Chris… bisa tolong pijitin badan Tante?? Pegel nih semua…”, terdengar suarahelaan nafas panjang, dan suara kain jatuh ke lantai. Saat aku berbalik hendakmenjawab, kulihat tante Anne sudah kembali tidur tengkurap di tempat tidur, tapikali ini tanpa baju tidur, satu-satunya yang masih dikenakannya adalah celanadalamnya.”Ya…”, hanya itu saja yang bisa keluar dari mulutku. Aku pun berjalan ke arahtante Anne. Sedikit canggung, kuletakkan tanganku di atas bahunya.”Engghh…”, terdengar dia mengerang perlahan.”Om Joe kapan pulangnya Tante??”, kuatir juga aku ketahuan oleh suaminya.”Emmm… mungkin minggu depan… ngak tau deh… kalau Om mu sih… jarangdirumah. Mungkin seminggu pulang sekali”, dalam hati aku merasa kasihan jugakepada tante Anne. Pantas saja dia merasa kesepian. “Fhhuuuhhh…”, kembaliterdengar helaan nafas panjang. “Kamu udah punya pacar Chris??”, tanyanyamemecah keheningan.”Yah… di Medan””Hehehe… cantik ngak Chris??”, tante Anne emang dari dulu senang bercanda.Sangat berbeda dengan ibuku yang kadang bersikap agak tertutup, tante Anneadalah penganut kebebasan Barat. Aku hanya tersenyum saja menjawabpertanyaannya. “Turun dikit Chris…”, aku pun menurunkan pijatanku dari bahu kepunggungnya. “Kamu duduk aja di atas pantat Tante… supaya bisa lebih kuatpijitannya”. Aku yang semula mengambil posisi duduk di sampingnya, sekarangduduk di ataspantatnya. “Unghh… berat kamu…”, mendengus tertahan dia waktuaku duduk di atasnya.”Hehehe… tapi katanya suruh duduk disini…”, cuek saja aku melanjutkanpijatanku. Kontolku sudah terasa menegang sekali, sesekali aku tekan kuat2kontolku ke pantat tante Anne. Walaupun aku masih memakai celana lengkap, namunsudah terasa nikmat dan hangat sewaktu kontolku aku tekan ke pantatnya.”Iiihh… nakal ya… bilangin mama kamu lho…”, katanya sewaktu merasakankontolku menekan-nekan pantatnya.”Udah belom Tante?? Udah cape nih…”, kataku setelah beberapa menit memijatpunggungnya.”Iyah… kamu berdiri dulu deh… Tante mo balik…”, aku berdiri, dan tanteAnne sekarang berbalik posisi. Sekarang aku bisa melihat wajahnya yang cantikdengan jelas, payudaranya yang masih kencang itu berdiri tegak dihadapanku.Puting susunya yang merah kecoklatan terlihat begitu menantang. Aku sampaiterbengong beberapa detik dibuatnya. “Hey… pijit bagian depan dongsekarang…”, katanya. Aku duduk di atas pahanya, kuremas dengan lembut keduateteknya. Lalu kupuntir-puntir puting susunya dengan jari-jariku. “Ihh…geli… hihihihi…”, cekikikan dia. Aku benar-benar sudah tidak bisamengendalikan nafsuku lagi.Sekarang ini yang ada dalam otakku hanyalahbagaimana memuaskan tante Anne, memberinya kepuasan yang selama ini jarang iadapatkan dari suaminya. Rasa kasihan akan tante Anne yang telah lama merindukankehangatan laki-laki bercampur dengan nafsuku sendiri yang sudah menggelora. Akumenarik celana dalamnya dengan agak kasar. Kulihat dia hanya diam saja sambil m!emejamkan mata pasrah. Kuakui inilah pertama kalinya aku melihat wanitatelanjang secara nyata. Tapi agaknya aku tidak begitu canggung, sepertinya akumelakukan semuanya dengan begitu alamiah. Tante Anne membuka lebar kedua pahanyabegitu celana dalamnya kulepas. Kulihat dengan jelas pepeknya dengan bulu-buluhalus yang dicukur dengan rapi membentuk segitiga di sekitarnya. “Udah seringbeginian yah kamu Chris??”, tanyanya heran juga melihat aku begitu mantap.”Ehh… ngak kok… baru sekali Tante…”, nafasku sudah memburu… kata-katapun sudah sulit kuucapkan dengan tenang. Kulihat nafas tante Anne juga sudahmulai memburu, berkali-kali ia menarik nafas panjang untuk menenangkan diri.”Jilatin dong Chris…”, katanya memelas. Mulanya aku ragu-ragu juga, tapikudekatkan juga kepalaku ke pepeknya. Tidak ada bau tidak enak sama sekali,tante Anne rajin menjaga kebersihan pepeknya aku kira. Kujulurkan lidahkumenjilati dari bawah menuju ke pusar. Beberapa menit aku bermain-main denganpepeknya. Tante Anne hanya bisa mengerang dan menggelinjang kecil menahannikmat. Kulihat ia meremas sendiri buah dadanya dan memuntir-muntir sendiriputing susunya. Aku berdiri sebentar, melepaskan semua pakaianku. Bengong diamelihat kontolku yang 18 cm itu. Aku cuman tersenyum kepadanya, dan melanjutkanmenjilati pepeknya. Beberapa saat kemudian ia meronta dengan kuat.”Aaahh… ohh God… aaargghhh…”, bagaikan gila, dia menjepit kepalaku denganpahanya, lalu menekan kepalaku supaya menempel lebih kuat lagi ke pepeknyadengan dua tangannya. Aku susah bernafas dibuatnya.”Lagi… arghh… clitorisnya Chriss… ssshhh… yah… yah… lagi…oooohh…”, makin menggila lagi dia ketika aku mengulum clitorisnya, danmemainkannya dengan lidahku di dalam mulut. Aku memasukkan lidahkusedalam-dalamnya ke dalam lubang pepeknya. Bau cairan kewanitaan semakin kerastercium. Pepeknya benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak rambutkudengan kuat, dan menggerakkan kepalaku naik turun di pepeknya dengan cepat dankasar. Lalu ia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasa cairan hangatsemakin banyak mengalir keluar dari pepeknya. Aku jilatin semuanya.”Ohhh… God… bener2 hebat kamu Chris… lemes Tante… aahh… ngak kuat lagideh untuk berdiri… shitt… udah lama ngak begini…”, dia terbujur lemassetelah 1/2 jam yang melelahkan itu. Aku cuman tersenyum. Perlahan kutarik keduakakinya ke tepi tempat tidur, kubuka pahanya selebar-lebarnya dan kujatuhkankakinya ke lantai. Pepeknya sekarang terbuka lebar. Nampaknya ia masihterbayang-bayang atas peristiwa tadi dan belum sadar atas apa yang kulakukansekarang padanya. Begitu ia sadar kontolku sudah menempel di bibir pepeknya.”Ohh… “, ia cuman bisa menjerit tertahan. Lalu ia pura-pura meronta tidak mau.Aku juga tidak tahu bagaimana cara memasukkan kontolku ke dalam pepeknya. Akusering lihat di film-film, dan mereka melakukannya dengan mudah. Tapi inisungguh berbeda. Lubangnya sangat kecil, mana mungkin bisa masuk pikirku.Tiba-tiba kurasakan tangan tante Anne memegang k0nt0lku dan membimbing k*nt*lkuke pepeknya.”Tekan disini Chris… pelan2 yah… punya kamu gede banget sih…”, pelan iamembantuku memasukkan kontolku ke dalam pepeknya. Belum sampai seperempat bagianyang masuk ia sudah menjerit2 kesakitan.”Aahhhh… sakitt… oooh… pelan2 Chris… aduuh….”, tangan kirinya masihmenggenggam kontolku, menahan laju masuknya agar tidak terlalu deras. Sementaratangan kanannya meremas-remas kain sprei, kadang memukul-mukul tempat tidur. Akumerasakan kontolku diurut-urut di dalam pepeknya. Aku berusaha untuk memasukkanlebih dalam lagi, tapi tangan tante Anne membuat kontolku susah untuk masuklebih ke dalam lagi. Aku menarik tangannya dari kontolku, lalu kupegangerat-erat pinggulnya. Kemudian kudorong kontolku masuk sedikit lagi. “Aduhhh…sakkkitt… ooohhh… ssshhhh… lagi… lebih dalam Chriss… aaahhhh”, kembalitante Anne mengerang dan meronta. Aku juga merasakan kenikmatan yang luar biasa,tak sabar lagi kupegang erat pinggulnya supaya ia berhenti meronta, lalukudorong sekuatnya kontolku kedalam. Kembali tante Anne menjerit dan merontadengan buas. Aku diam sejenak, menunggu dia supaya agak tenang. “Goyang dongChris…”, dia sudah bisa tersenyum sekarang. Aku ! menggoyang kontolku keluarmasuk di dalam pepeknya. Tante Anne terus membimbingku dengan menggerakkanpinggulnya seirama dengan goyanganku. Lama juga kami bertahan di posisi sepertiitu. Kulihat dia hanya mendesis, sambil memejamkan mata. Tiba-tiba kurasakanpepeknya menjepit kontolku dengan sangat kuat. Tubuh tante Anne mulaimenggelinjang, nafasnya mulai tak karuan, dan tangannya meremas-remaspayudaranya sendiri.

“Ohhh… ooohh… Tante udah mo keluar nih… sshh… aaahh…”, goyanganpinggulnya sekarang sudah tidak beraturan. “Kamu masih lama ngak Chris??? Kita keluar bareng aja yuk…. aahhh…”, tak menjawab, aku mempercepat goyanganku. “Aahhh… shitt… Tante keluar Chrisss… ooohhh… gile…”, dia menggelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku. Aku semakin bersemangat menggenjot. Aku juga merasa bahwa aku bakal keluar tidak lama lagi. “Aahhh… sshh…”, kusemprotkan saja cairanku kedalam Memeknya. Lalu kucabut kontolku, dan terduduk di lantai.

TAMAT

Pencarian terkait:

montok bener, kontolku di emut, kisah nyata saat istri tetangga melihat kontol tetangganya, Foto bugil mbak jawa, kontolku dibelai ibu mertua saat tidur, ketika aku tidur kontolku di pegang adìk iparku, gmbr pepe, di entot pas tidur, Ayo riz Entot memek mbak, cuki tante biak

Tante pamer toge © 2015 Frontier Theme