Setelah ibu meninggal kira-kira empat tahun bapak nikah lagi, jadi aku punya ibu tiri tapi benar-benar gila usianya dengan aku cuma terpaut 2 tahun dan masih muda memang kalau dengan umur ayah terpaut jauh hampir 20 tahun lebih gila pikir aku tapi karena sebagai anak harus hormat pada orang tua ya menurut sajalah biar nyaman hidup ini pikir aku dalam hati.
Hari demi hari berjalan dengan normal tak ada sedikitpun perubahan pada ibu tiri, kalau bertemu aku cuma tersenyum diapun membalas dengan senyum manisnya. Aku akui selera ayah tinggi juga karena ibu tiri cantik dengan badan semampai rambut panjang, putih bersih dengan lesung pipi dan mata besar indah dan rambut mata haha. aku tertarik juga kalau melihatnya karena berbeda tipis dengan usia aku.
Ketika itu ayah ada urusan luar kota dengan rekan bisnisnya ketika pamit ke kamar aku bahwa dia pergi ke luar kota hampir 1 minggu aku hanya menganggukkan kepala tanda setuju dan ibu tiri di samping ayah sambil membawa tas, ayah menutup pintu kamar aku dan segera menuju mobil temannya yang dari tadi sudah menunggu. Karena masih ngantuk aku teruskan tiduran di kamar sambil malas-malasan.
Si Anto datang mengajak aku untuk lihat film baru yang hari ini diputar pertama kali dan aku menghiyakan ketika hari hampir malam, aku mandi ganti baju dan langsung cabut M.. panggil aku, manggil ibu tiri aku Yaada apa sayang. Sahut ibu tiri dari belakangEhm..aku di ajak nonton film sama Anto. jawab aku, ya..tapi hati-hati ya..jangan pulang malam-malam. Ya..mam nggak usah kawatir jawab aku sambil menuju depan rumah yang sudah disambut Anto diatas kendaraan. Kami langsung cabut dan menuju ke plaza untuk melihat film sampai dirumah sudah cukup malam karena sudah pukul 10 malam.
Aku lihat rumah masih terbuka dan ketika aku masuk ibu tiri sudah menunggu dan sambil berdiri dari kursi menutup pintu depan dan dibelakang aku sambil tanya ini itu. Aku masuk kamar dan langsung tiduran di springbed ehm lelah banget rasanya dan mulai membuka buku pelajaran karena besuk ada ujian dosen yang paling killer. Baru asik-asiknya belajar ibu tiri masuk membawa minuman dan makanan kecil.Nihaku bawakan jahe susu dengan makanan kecil untuk menemani belajar kamu kata ibu tiri, aku tersenyum padanya sambil menganggukkan kepala. Ibu tiri jalan kesana kemari untuk melihat-lihat isi kamar aku..dan dia berguman sendiri Bersih juga kamar kamu.
Tanpa aku sadari dia sudah kembali ke depan tempat aku belajar dan memperhatikan aku dengan tersenyum jadi salah tingkah. Sambil masih tersenyum dia duduk di depan aku dan berbicara Mau nggak aku ajari gimana belajar yang mudah dan menyenangkan.. Aku cuma bisa menganggukkan kepala dan berguman M bagaimana caranya..??!! jawab aku. Ibu tiri aku berdiri dan aku lihat dengan masih duduk agak jauh dia mulai melepas bajunya dan BH.aku malu dan menunduk dan tak karuan berdesir-desir dan tak terasa senjata mulai menyeruak em..ibu tiri menutupi kedua payudaranya dengan kedua tangan tetapi lama-lama dia melepaskannyaaku sambil masih mal-malu tapi penasaran untuk melihatnyadia masih tersenyum dan berkata Mau ajari. aku cuma bisa melihat dia tanpa berkedip dan seperti sapi yang dicokok menganggukkan kepala.
Dia mulai melepas rok bawahnya dan mulai melepas celana dalam semakin berdesir hebat tak karuan dan tanpa berkedip melihat bagian tengah yang ditumbuhi sedikit rambut hitam diantara daging yang putih bersih. Dia memegang-megang bagian itu sambil tersenyum manis ke arah dasyat tak tahan badan aku memanas sendiri dan bergetar. Mau sayang.. kata Ibu tiri sambil memegang-megang miliknya..Tak usah kawatir nanti aku terangkan milik kamu harus masuk yang mana. Ibu tiri menyuruh aku melepas semua baju dan celana..sambil gemetaran dan berdesir-desir tak karuan aku melepas semua yang ada di badan. Aku dan ibu tiri sama-sama telanjang dan saling berhadapan..ibu tiri mulai duduk mengangkangkan kedua kakinya ough..bagian kemaluannya terlihat jelas dan dia mulai menerangkan kepada aku sayang..yang ini..tempat pipis..sambil jarinya menunjuk bagian itu, tanpa berkedip aku melihatnya. Oh ternyata itu tempat tahu aku sekarang dan dia sambil tersenyum manis memindah jarinya yang ini..tempat senjata kamu masuk. kata ibu tiri, aku agak menaikkan dan mendekatkan aku karena memang belum tahu..
Ayo sekarang kita pegang sendiri milik kamu seperti aku kata ibu tiri sambil memeras miliknya dan aku disuruh meremas-remas senjata aku yang mulai menegang tiri mulai memasukkan jari jemarinya kesitu sedikit mengeliat sendiri, aku mulai tak tahan dan mulai semakin meremas senjata oughough..aku mulai tak tahan dan keluar dan ibu tiri juga oughoughsemua pinggulnya bergetar-getar dan ough