Secara medis, masturbasi masih dianggap sebagai hal yang wajar dan juga normal. Secara survey, antara 70-90% orang melakukan masturbasi. Secara medis, tidak ada panduan tentang seberapa sering masturbasi yang dianggap normal. Masturbasi hanya dianggap sebagaigangguan kesehatan (tidak normal) apabila masturbasi menjadi penghambat dalam hubungan seksual dengan pasangan (jika masturbasi mengakibatkan hilangnya ketertarikan seksual terhadappasangan seksual), masturbasi yang sengaja dilakukan di hadapan umum, atau apabila kegiatan masturbasi menyebabkan tekanan psikologis yang berlebihan pada diri seseorang. Beberapa budaya, tradisi, kepercayaan atau agama tertentu menganggap masturbasi sebagai “dosa”, hal ini mungkin dapat menciptakan suatu perasaan bersalah saat setelah melakukan masturbasi. Dampak positif atau negatifnya secara medis sama saja dengan aktivitas hubungan seksual biasa. Hanya saja, masturbasi dinilai lebih aman terhadap resiko penularan penyakit secara seksual. Keinginan seksual yang berlebihan, secara psikologis dapat diatasi dengan menyalurkan keinginan tersebut terhadap hal-hal yang kreatif dan menyangkut bidang kesenian seperti menyanyi atau bermain alat musik, menggambar atau melukis, dan menulis. Latihan-latihan relaksasi seperti meditasi atau yoga juga mungkin dapat membantu untuk mengatasi masalah keinginan seksual yang berlebihan tersebut.